Aku mencintaimu dengan caraku, dengan cara bagaimana ketulusan itu membimbingku. Cinta tidak melepaskan apa yang ingin kita genggam juga tidak menggenggam apa yang ingin kita lepas, cinta itu membebaskan, mencintai Tuhan sekaligus makhluk'Nya bukanlah kesalahan! Jadi? Jadi maafkan aku jika kau mau...

Sunday, September 26, 2004

:: Itu Aku ::


,
originally uploaded by GieL.
Berjuta kata tercipta penuh makna...
Beribu lelah bertahta dalam raga....
Membelenggu jiwa menembus sukma..
Ketika itu...
Ketika hatiku jatuh dan terluka....

Desir angin malam bertiup seiring benci...
Menabur setiap keluh yang terucap pasti...
Resapi kenikmatan penuh caci....
Tataplah mataku,
hingga langit hitam itu menamparku...

Kedap suaraku dalam diamku...
Berbisik kelu bermakna pilu...
Di balik kisi-kisi jendela kalbu....
Menatap satu sisi ruang gelap itu....

Akankah tubuhku tetap terkulai?
Terseok pada jalan yang tak tercapai...
Meringkuk bersama dunia yang tak damai...
Berkeluh selalu pada kata yang tak terangkai.....

Sesaat pikirku tertuju....
Pada satu jiwa yang bisu....
Dengan tatapan nanar memburu tahu...
Dan jiwa itu adalah aku....

 Aku mencintaimu dengan caraku, dengan cara bagaimana ketulusan itu membimbingku. Cinta tidak melepaskan apa yang ingin kita genggam juga tidak menggenggam apa yang ingin kita lepas, cinta itu membebaskan, mencintai Tuhan sekaligus makhluk'Nya bukanlah kesalahan! Jadi? Jadi maafkan aku jika kau mau...

Friday, September 24, 2004

Dibelahan Langit Hati.....

When the sun comes
Like a billion golden mile
Is that warm me in? Keep me save and its warm
But if the night falls
Like a bright fall over my soul
I can see, I can win my heart

Is it black or is it blue?
That were be traces of you

Dan ku berdiri dibelahan langit hati
Antara trus bermimpi atau berjalan tanpamu
But as the moon reborn and moves every inch of my feet
I felt the world paralize and ride me back to the past
And I was probably inside with no way out

The way all want to pretend, want to as stronger
Asking of fears with a plan of the stranger
I should up to live
With the strom as my shadow
I'll show u how I bleed
How I miss you most of all....

Dan ku berdiri dibelahan langit hati...
Antara terus bermimpi atau berjalan tanpamu
Namun yang pasti kulebur rahasia ini
Kedalam pelukan bumi
Jauhkan ku dari semua yang takkan mengerti ketulusan ini

The way all want to pretend, want to as stronger
Asking of fears with a plank of the stranger
I should up to live
With the strom as my shadow
I'll show you how I bleed
And free from fantasy
And I was probably inside with no way out

Mati'ku....

Dibisikan kalbuku tercipta puisi yang dungu....
Ataukah ini hanya sebatas untaian kalbu?
Tertatih menapaki hariku bersama pilu
Hingga tiba hariku menuju matiku....

Sadarkan aku...
Hidupkan aku...
Dalam kematian yang memburuku...
Dibilik jantung yang menusukku...
Hingga tak mampu lagi ku merangkai kataku...

Seketika itu gelap datang....
Begitu senyap....
Tidaaaakkkk!!!
Mungkinkah jiwaku telah mati?!
Ataukah hanya ilusi diri?!
Haiii kamu yang menangis!!!!
Cepaaaatttt....
Tolong bangunkan aku dalam matiku!

Lihatlah aku...
Bibirku terkatup....
Mataku tertutup...
Tubuhku kaku dan beku...
Aku mohon, sadarkan aku dalam matiku....

Karena aku masih ingin bersamamu.....

Itu aku....

Berjuta kata tercipta penuh makna...
Beribu lelah bertahta dalam raga....
Membelenggu jiwa menembus sukma..
Ketika itu...
Ketika hatiku jatuh dan terluka....

Desir angin malam bertiup seiring benci...
Menabur setiap keluh yang terucap pasti...
Resapi kenikmatan penuh caci....
Tataplah mataku,
hingga langit hitam itu menamparku...

Kedap suaraku dalam diamku...
Berbisik kelu bermakna pilu...
Di balik kisi-kisi jendela kalbu....
Menatap satu sisi ruang gelap itu....

Akankah tubuhku tetap terkulai?
Terseok pada jalan yang tak tercapai...
Meringkuk bersama dunia yang tak damai...
Berkeluh selalu pada kata yang tak terangkai.....

Sesaat pikirku tertuju....
Pada satu jiwa yang bisu....
Dengan tatapan nanar memburu tahu...
Dan jiwa itu adalah aku....

 Aku mencintaimu dengan caraku, dengan cara bagaimana ketulusan itu membimbingku. Cinta tidak melepaskan apa yang ingin kita genggam juga tidak menggenggam apa yang ingin kita lepas, cinta itu membebaskan, mencintai Tuhan sekaligus makhluk'Nya bukanlah kesalahan! Jadi? Jadi maafkan aku jika kau mau...

Thursday, September 23, 2004

Cintaku.....

Terbujur lemah tak berdaya aku disini....
Berharap kau datang dan memeluk'ku....
Nadiku'pun tak kuasa berdenyut....
Nafaskupun terasa akan terhentii......

Sekali ini, dengarkanlah dengan hatimu...
Mungkin ini yang terakhir...
Keinginan yang kau dengar dari mulutku...

Cintaku....
Tetaplah cintai aku meski aku jauh....
Meski aku tak berada diatas bumi yang biasa ku pijak...
Meski mungkin tak dapat lagi aku berkata....
Dan meski tak lagi kau lihat curahan hati
Yang aku balut dengan puisi....

Cintaku....
Kenanglah aku saat kita tertawa....
Saat bahagia terpancar karena candaku
Saat airmatamu mengalir karena salahku...
Saat kesalmu terlahir karena sikapku....

Cintaku.....
Sempatkanlah waktumu untuk melihat tanahku...
Tanah merah yang mengubur seluruh jasadku...
Diatas pembaringan terakhirku...
Aku tetap berharap untuk bisa bersamamu....

Cintaku.....
Jika aku pergi dan kau berdiri sendiri...
Rasakanlah dengan hatimu bahwa,
Angin yang bertiup menerpa wajahmu itu
Adalah tanganku yang membelaimu....
Hujan yang jatuh basahi tubuhmu itu...
Adalah tangisku yang merindukanmu....
Gelegar guntur yang berdentum keras itu...
Adalah teriakan jiwaku yang menginginkanmu....

Karena aku mencintaimu hingga ku hembuskan nafas terakhirku.....

 Aku mencintaimu dengan caraku, dengan cara bagaimana ketulusan itu membimbingku. Cinta tidak melepaskan apa yang ingin kita genggam juga tidak menggenggam apa yang ingin kita lepas, cinta itu membebaskan, mencintai Tuhan sekaligus makhluk'Nya bukanlah kesalahan! Jadi? Jadi maafkan aku jika kau mau...

Tuesday, September 21, 2004

Bisik suara hati....

Senyap ku rasa detik waktu
Damai kuraba sejenak jiwaku
Bersama cinta yang kau pahat dihati merahku
Bersama rindu yang selalu mengalir didarah kelakianku

Aku ingin peluk kamu malam ini
Dibawah gemerlapnya bintang
Disela dinginnya angin
Dan kita tetap saling berpeluk
Hingga bulan enggan untuk bertahta lagi istana langit

Ketika itu...
Ketika kulihat dengan mata bathinku
Saat kamu tertidur lelap dalam dekap jiwaku...

 Aku mencintaimu dengan caraku, dengan cara bagaimana ketulusan itu membimbingku. Cinta tidak melepaskan apa yang ingin kita genggam juga tidak menggenggam apa yang ingin kita lepas, cinta itu membebaskan, mencintai Tuhan sekaligus makhluk'Nya bukanlah kesalahan! Jadi? Jadi maafkan aku jika kau mau...

Monday, September 13, 2004

Cinta hadir dan mengalir

Aku hanya mampu luahkan rasa dan pikiran melalui tulisan
tanpa mampu berucap.....
Diam membunuh segala rasa yang ada ditiap lekukan hati.....

.....Semua ini ungkapan atau hanya sekedar tulisan bathin?!
Sebuah kerangka cerita tanpa makna....
Sebuah gambaran hidup yang tak hidup....
Sebuah arti yang berarti.....
Atau mungkin ini adalah sebuah dilema yang tak pernah berakhir?!
Pejamkan matamu dan buka hatimu....
Yakinlah, ini hanya sebuah kutipan yang tersembunyi dibilik hati.....

Tapi........
Masihkah aku memiliki hati?!
Heey!!!! Tutup mulutmu!!!!!
Atau mungkin lebih baik aku bungkam dengan senapan?!!!!
Ketika itu, ketika senja mengedipkan mata...
tanda habis kata-kata....

Karena cinta hadir dan mengalir....

 Aku mencintaimu dengan caraku, dengan cara bagaimana ketulusan itu membimbingku. Cinta tidak melepaskan apa yang ingin kita genggam juga tidak menggenggam apa yang ingin kita lepas, cinta itu membebaskan, mencintai Tuhan sekaligus makhluk'Nya bukanlah kesalahan! Jadi? Jadi maafkan aku jika kau mau...

Saturday, September 11, 2004

Tersiksa rasa....

Aaaaakkkkkhhhhh.....
Merangkak sendiri dalam bimbang yang tak pasti
Mencium tiap jejak kaki yang pilu karena hati...
Mungkinkah kamu paham dengan apa aku rasa?
Rasa yang membuat aku menjadi luar biasa...
Tengoklah aku!!! Pandang aku dengan kedua matamu!!!
Lihat aku disini, terpuruk dan terpenjara oleh rasa...
Semua ini buat aku bahagia namun menyiksa....
Tolong, biarkan aku menangis.....
Biarkan aku merenung....
Aku mohon....Tinggalkan aku....
Aku ingin berfikir....aku ingin sendiri....

Haiii apa telingamu tersumbat jutaan lalat?!
Apa matamu tertutup oleh tumpukan penat?
Mengapa kamu tetap saja menatap aku?!
Pergiiiiiiiiiiiiiiiiii......!!!!!! Cepat pergiiii!!!!

(Aku kini meringkuk ditempat tidur sambil menggigit bantal, memukul kasurku berulang, dan menangis. Mengapa air mata ini selalu mengalir?! Aaakh jangan pedulikan aku! Aku sedang garang, aku tak tenang!!!!)

 Aku mencintaimu dengan caraku, dengan cara bagaimana ketulusan itu membimbingku. Cinta tidak melepaskan apa yang ingin kita genggam juga tidak menggenggam apa yang ingin kita lepas, cinta itu membebaskan, mencintai Tuhan sekaligus makhluk'Nya bukanlah kesalahan! Jadi? Jadi maafkan aku jika kau mau...

Monday, September 06, 2004

Aku dan bintang'ku dalam diamku...

Aku.....
Aku seperti tersudut diatas bumi yang aku pijak...
Pikiranku kosong, menerawang namun tak tenang....
Aku berusaha tetap diam, meski mungkin kamu dan mereka tak mungkin paham, tentang sebentuk cinta yang telah tertanam....
Haruskah aku memaksa mereka untuk mengerti?
Haruskah aku menuntut mereka untuk menerima'ku diatas perbedaan yang ada padaku?
Jawaban'nya adalah TIDAK,
Karena rasaku adalah hatiku....
Dan karena cintaku adalah jiwaku....

Aku biarkan mereka dengan ketidakpahaman itu...
Aku biarkan mereka mencari jawab tentang aku!
Aku tak ingin memaksa...
Aku tak ingin menuntut...
Karena aku hanya ingin berjalan dijalanku, selama aku mampu
Dan aku akan berhenti dijalanku,
Jika memang aku harus menghentikan jalanku....
Aku yang diam...selalu diam,
Hingga lelahku dengan diam'ku membuat aku tertidur lelap dalam dekapan malam....

Bintangku pun berbisik perlahan...
"Haiii kamu jiwa yang diselimuti cinta, Aku tak ingin mereka tahu tentang apa yang kita bicarakan saat ini...diamlah dan tetaplah pada diam"

Saat itu, saat aku bicara dengan bintang dalam diam....

 Aku mencintaimu dengan caraku, dengan cara bagaimana ketulusan itu membimbingku. Cinta tidak melepaskan apa yang ingin kita genggam juga tidak menggenggam apa yang ingin kita lepas, cinta itu membebaskan, mencintai Tuhan sekaligus makhluk'Nya bukanlah kesalahan! Jadi? Jadi maafkan aku jika kau mau...

Sunday, September 05, 2004

Doa dapet jodoh....

"Ya Tuhan, kalau dia memang jodohku, dekatkanlah...
Tapi kalau bukan jodohku, Jodohkanlah....
Jika dia tidak berjodoh denganku, maka jadikanlah kami jodoh...
Kalau dia bukan jodohku, jangan sampai dia dapet jodoh yang lain, selain aku...

"Ya Tuhan, kalau dia tidak bisa di jodohkan denganku,
jangan sampai dia dapet jodoh yang lain,
biarkan dia tidak berjodoh sama seperti diriku...
Dan saat dia telah tidak memiliki jodoh,
jodohkanlah kami kembali...

"Ya Tuhan, kalau dia jodoh orang lain, putuskanlah!
Jodohkanlah denganku..
Jika dia tetap menjadi jodoh orang lain,
biar orang lain itu ketemu jodoh dengan yang lain
dan kemudian Jodohkan kembali dia dengan ku ...

Amien....

....GieLa akan tetap menjadi GieLa dalam rentangan waktu yang semakin GieLa....

Untuk yang terkasih...

Apa kabarmu cintaku?
Satu hari aku lalui tanpamu terasa sepi, aku seperti terasing ditempatku berpijak...
Sayang, aku tulis ini dengan tangan masih terasa teramat dingin dan bibir terkatup seakan enggan untuk berucap...
Sayang, saat kamu marah atau saat kamu meluapkan kekesalan kamu atas sikap dan kata-kataku, mungkin aku menjadi lebih diam...dan mungkin kamu seperti menghadapi orang yang sama sekali tidak kamu kenal.
Ternyata, aku juga merasakan hal yang sama, aku tidak mengenal diriku yang sesungguhnya...aku merasa bingung, dan tersesat pada jalan yang sangat ku kenal...Aku merasa terasing...

Aku selalu diam adalah semata-mata untuk lebih memahami diriku...mencoba meyakinkan hatiku yang gundah....meyakinkan bahwa engkau dermaga hatiku..Dimana akan ku tambatkan perahu-perahu cintaku dan dari dermaga itulah kita akan berlayar mengawali petualangan cinta kita, mengarungi samudera kehidupan yang tak berbatas...Berjuang melawan hempasan gelombang, tamparan ombak, dinginnya air laut dan terpaan badai asmara kita....
Sayang, aku selalu memilih diam saat emosi kita bertaut, bukan untuk meninggalkanmu dalam kesedihan dan kebingungan. Aku hanya mencoba mengatasi ketidakberdayaanku dalam menghadapi kerinduan yang membuncah bagaikan air bah yang menjebol tanggul-tanggul kesadaranku....
Aku memutuskan untuk diam adalah untuk menyakinkan diriku bahwa kamu adalah pilihanku yang terbaik, Kamu adalah pasangan jiwaku yang terindah dan kamu adalah salah satu alasanku untuk tetap hidup...

Jika aku memohon kepada Tuhan, aku akan meminta kepada-Nya agar kita bisa hidup seribu tahun lagi dan dalam seribu tahun itu, aku ingin menghabiskannya bersamamu, merajut tali kasih kita hingga menjadi jaring-jaring yang dapat mengelilingi galaksi ini. Aku akan memohon agar diberi kekuatan super hingga aku bisa memetik bintang-bintang diangkasa dan akan kupersembahkan kepadamu.....
Aku diam bukan berarti aku bosan, aku diam bukan berarti aku tidak peduli. Dalam diam aku berfikir, merenungi, aku memaksa otak dan hatiku untuk menemukan formula yang tepat untuk membahagiakanmu selamanya. Aku berfikir bagaimana membuatmu selalu tersenyum bahagia dalam setiap laku dan kata-kataku....

Tapi sepertinya aku gagal, aku hanya bisa membuatmu sedih hingga kamu harus meneteskan air mata..... aku hanya bisa membuatmu gelisah dan murung...saat kamu berbicara denganku ataupun saat kamu memikirkan tentang aku...Maafkan aku yang tidak berdaya ini, maafkan aku dan berikanlah seuntai senyum manis yang biasa kamu berikan. Aku bukanlah malaikat yang tidak pernah berbuat kesilapan, aku juga bukan si bongkok yang selalu membuat kesalahan. Aku bukan orang yang lemah yang selalu mengalah dalam ketidakberdayaanku. Aku juga bukan orang yang kuat hingga aku mencuatkan keberdayaanku. Aku hanya setetes air dalam lautan yang maha luas, aku hanyalah manusia yang syarat akan kesilapan dan kekurangan.
Maafkan aku cintaku...
Sungguh aku selalu merindukanmu...Letakkanlah tanganmu yang mungil didadaku dan hitunglah detak jantungku. Sebanyak itulah rinduku padamu...sebab rinduku bagaikan sel yang berkembang...dari satu menjadi dua...empat...enam belas...sejuta...semilyar dan seterusnya hingga kita kehabisan kata untuk menghitungnya....
Cintaku, satu pintaku...janganlah menangis...janganlah meneteskan air mata lagi sebab aku akan menjadi sangat sedih jika tahu kamu menangis...janganlah menangis...karena aku sangat mencintaimu...
Dan terakhir, pejamkanlah matamu cantik....dan ijinkanlah aku mengecup keningmu.....

Hatiku melekat pada pikatmu...
Mengagumi setiap lakumu...
Mewujudkan impian-impianku...
Pandanglah aku cantik...dan berilah aku senyum...
Agar aku bisa mengungkapkan isi hatiku...
Agar aku bisa lebih mengenal pesona indahmu....

 Aku mencintaimu dengan caraku, dengan cara bagaimana ketulusan itu membimbingku. Cinta tidak melepaskan apa yang ingin kita genggam juga tidak menggenggam apa yang ingin kita lepas, cinta itu membebaskan, mencintai Tuhan sekaligus makhluk'Nya bukanlah kesalahan! Jadi? Jadi maafkan aku jika kau mau...

Friday, September 03, 2004

Tak berawal....Tak berakhir....

Seperti yang dihatiku...
Ku selalu merasakan debar ini...
Walau selalu terjalin satu benci...
Namun akankah kau mengerti....

Seluruh kata ku tulis...
Dan ku ucap dengan sepenuh hati....
Dengan nafas yang tak pernah melemah...
Penuh harapan kepadamu....

Tak tahu dimanakah awalnya...
Rasa ini tumbuh dengan tulus...
Dan apakah ini akan berakhir...
Semuanya diluar kuasaku...

Hanya saja selagi ku hidup...
Seluruh fikir dan ilham untukmu...
Takkan ku bagi walaupun setetes...
Segenap hidupku untukmu...