Aku mencintaimu dengan caraku, dengan cara bagaimana ketulusan itu membimbingku. Cinta tidak melepaskan apa yang ingin kita genggam juga tidak menggenggam apa yang ingin kita lepas, cinta itu membebaskan, mencintai Tuhan sekaligus makhluk'Nya bukanlah kesalahan! Jadi? Jadi maafkan aku jika kau mau...

Thursday, October 14, 2004

-= Menulis =-


,
originally uploaded by GieL.
Inilah suatu kepasrahan orang terhadap kata-kata dalam pikiran. Menulis karena ada hal penting yang harus disimpan (atau hal yang sayang untuk dibuang dan dilupakan?)
Akhirnya semua orang akan menjadi penulis bagi dirinya yang telah menyerah untuk mengelak pada kata hati. Inilah awal mengapa manusia ingin dirinya diabadikan, bukan karena dirinya pantas untuk dibingkai dan dipajang, tapi karena hasrat mendalam untuk kembali lahir sebagai manusia yang diinginkan, sebagai manusia yang mengakui kesalahan, sebagai manusia yang siap dikorek dan dikoreksi oleh orang lain.
Akhirnya selembar kertas harus dinodai dengan tinta, pada akhirnya diremas dan dibuang ke tempat sampah.
Menulis adalah tindakan yang menyakitkan, karena demikian aku mengakui sesuatu, aku harus masuk lagi ke dunia masa lalu untuk merasakan sesuatu yang seharusnya sekarang tidak usah diingat lagi.
Dengan menulis berarti aku hanya memperjelas dan menggamblangkan sesuatu yang seharusnya dirasa biasa-biasa, yang seharusnya diabaikan karena aku pikir sekarang adalah sekarang.....

Menulis adalah proses yang mengharuskan aku membuka tabir rahasiaku kemudian mengeliminasi bagian-bagian yang paling memalukan untuk sebuah rahasia diri dan menuliskannya lagi untuk menjadikan rangkaian yang objektif. Berapa orang yang sadar bahwa dirinya adalah negasi dari kesempurnaan? Berapa orang yang sadar bahwa dirinya memoar-memoar dalam tulisan-tulisan dihati dan pikirannya?
Sebuah memori adalah seperti bayangan diri yang selalu mengikuti dan mengingatkan. Lalu, berapa orang yang sadar untuk melihat dengan sangat sadar bayangan dirinya? Berapa orang yang sadar mengabaikan bayangan, pura-pura tidak melihat...pura-pura baik-baik saja.

Aku tahu dengan berfikir seperti ini, aku membuat diriku seolah-olah mencari celah kesalahan dalam hidup yang baik-baik saja. Untuk menulis hari aku harus berhati-hati agar tulisan tidak menjadi suatu pelepasan yang tidak ada guna'nya. Tulisan sebatas coret-coretan kegembiraan atau kesedihan adalah tulisan yang gampang membuat aku malu saat aku membacanya lagi, tulisan tersebut hanyalah tulisan yang berakhir menjadi abu atau onggokan sampah. Untuk menulis aku harus berfikir bahwa tulisan adalah hasil kesadaran berfikirku tentang kebenaran, tentang celah dan hikmah yang aku lihat sejauh sudut pandangku terhadap sesuatu nilai dan moral.

Sejak saat apa aku selalu memudarkan kesadaranku atas memori yang sesungguhnya selalu ada disetiap detik? Sejak aku sadar, aku harus melakukannya. Sejak aku sadar, aku tidak ingin merasakan kehilangan dan hampa ketika aku sedang berjuang hidup disetiap hari dan untuk masa depan. Sejak aku tahu, aku selalu merasa sesak untuk mengingatnya lagi.

Kejujuran......
Inilah kejujuran....aku selalu berfikir, aku harus pergi kemana, mengerjakan apa, bicara dengan siapa. Aku menghabiskan tiga sampai lima jam untuk membaca, melakukan aktifitas sebagai manusia, berkomunikasi dengan orang tua, dengan orang yang aku cintai dan dengan teman-teman.....
Hidupku penuh dengan orang-orang, fokusku adalah harus kuliah.
Lalu saat mata mulai mengantuk semua hal-hal tesebut kuhentikan, aku perlu istirahat...................
Disaat setelah doa mau tidurku selesai, waktunya gambar-gambar memori itu datang. Terkadang sangat mengganggu, terkadang sangat manis untuk dijadikan bunga tidur, terkadang aku berharap aku tidak mengalami mimpi buruk........

 Aku mencintaimu dengan caraku, dengan cara bagaimana ketulusan itu membimbingku. Cinta tidak melepaskan apa yang ingin kita genggam juga tidak menggenggam apa yang ingin kita lepas, cinta itu membebaskan, mencintai Tuhan sekaligus makhluk'Nya bukanlah kesalahan! Jadi? Jadi maafkan aku jika kau mau...

Tuesday, October 05, 2004

No title

"Jangan meninggalkan orang yang kamu cintai demi orang yang kamu sukai, karena mungkin orang yang kamu sukai akan meninggalkan kamu demi orang yang dicintai...."