Itu aku....
Berjuta kata tercipta penuh makna...
Beribu lelah bertahta dalam raga....
Membelenggu jiwa menembus sukma..
Ketika itu...
Ketika hatiku jatuh dan terluka....
Desir angin malam bertiup seiring benci...
Menabur setiap keluh yang terucap pasti...
Resapi kenikmatan penuh caci....
Tataplah mataku,
hingga langit hitam itu menamparku...
Kedap suaraku dalam diamku...
Berbisik kelu bermakna pilu...
Di balik kisi-kisi jendela kalbu....
Menatap satu sisi ruang gelap itu....
Akankah tubuhku tetap terkulai?
Terseok pada jalan yang tak tercapai...
Meringkuk bersama dunia yang tak damai...
Berkeluh selalu pada kata yang tak terangkai.....
Sesaat pikirku tertuju....
Pada satu jiwa yang bisu....
Dengan tatapan nanar memburu tahu...
Dan jiwa itu adalah aku....
Beribu lelah bertahta dalam raga....
Membelenggu jiwa menembus sukma..
Ketika itu...
Ketika hatiku jatuh dan terluka....
Desir angin malam bertiup seiring benci...
Menabur setiap keluh yang terucap pasti...
Resapi kenikmatan penuh caci....
Tataplah mataku,
hingga langit hitam itu menamparku...
Kedap suaraku dalam diamku...
Berbisik kelu bermakna pilu...
Di balik kisi-kisi jendela kalbu....
Menatap satu sisi ruang gelap itu....
Akankah tubuhku tetap terkulai?
Terseok pada jalan yang tak tercapai...
Meringkuk bersama dunia yang tak damai...
Berkeluh selalu pada kata yang tak terangkai.....
Sesaat pikirku tertuju....
Pada satu jiwa yang bisu....
Dengan tatapan nanar memburu tahu...
Dan jiwa itu adalah aku....
0 Comments:
Post a Comment
<< Home