...Coretan Waktu...
:: N!KoT!N ::
Ketika penat meraja rokok pun menjelma
menjadi sebuah pelarian, dimana bosan bertahta....
Aku mencoba berlari menghindar dari kepulan asap...
Aku mencoba menjauh dari nikotin yang terus meratap...
Memohon agar aku cepat menghisap...
Aku dungu, melihat diriku yang terpuruk disini sendiri bersama rindu...
meski ku coba untuk berdiri tegar diatas tusukan jarum ditelapak kakiku....
Aku coba untuk tetap tersenyum dibalik tamparan kedunguan bathinku....
Kesendirian membuat aku menjadi kuat, membuat aku menjadi angkuh....
Membentuk jiwaku menjadi orang yang merasa dibesarkan oleh kesepian...
4 batang rokok sudah habis ku hisap bersama kepulan asap...
feel better, hanya itu yang mampu aku ucap dibalik sepi yang terus menancap...
Salahkah aku berkawan lagi dengan nikotin dan kepulan asap?
Ketika orang-orang enggan untuk bisa menatap keheningan bathin yang terucap...
Biarkan aku sendiri jika kamu benci melihat aku disini mendekap asap
Tinggalkan aku dan pergilah, jika kamu muak dengan mataku yang tajam menatap....
Karena penat telah menggerogoti seluruh relung jiwaku yang senyap...
Karena bosan telah setubuhi jiwaku yang tak lagi mampu untuk kepakan sayap....
In the middle of time......
Nikotin kuasai lagi tubuh gue saat gue memutuskan untuk tidak lagi menyentuhnya...
akankah semua muak sirna dari mata gue? saat orang merasa bosan dengan hadirnya gue....
salahkah gue yang merasa nikotin adalah separuh dari jiwa gue yang pernah hilang?
Gue berusaha untuk menghindar dan gue mencoba berlari dari realita yang terjadi didalam hidup gue....
Kadang keterpurukan membuat sayap gue patah dan tidak mampu lagi gue untuk terbang...
Jangan pernah bilang gue adalah lemah karena gue masih bisa bertahan ditengah badai yang guncang hidup gue...
Hanya diam yang gue bisa saat mulut gue terasa sumpek dengan semua kata-kata penuh kebimbangan...
Jangan beri gue nasihat saat gue ingin diam didalam ruang gelap yang lebih indah dari pada keramaian...
Seperti malam itu, saat hujan dan guruh iringin langkah gue yang gontai tidak bertujuan, meski gue tau gue harus pulang
Berjalan gue sendiri ditengah lebat hujan, dimalam hari setelah gue ketemu sama sahabat yang senantiasa ada...
Setelah gue berusaha untuk tertawa ditengah-tengah mereka yang mungkin tidak akan pernah tahu kelamnya gue....
Dingin, hanya itu yang gue rasa saat gue berjalan didalam sepinya sisi malam....
Berharap seseorang akan datang dan menyapu butiran air yang menutupi wajah gue....
Tapi...semua cuma sebuah harap yang terhalang tembok besar yang sulit untuk bisa gue melompat....
Pusing gue sama semua kata-kata yang tidak bisa dijabarkan dengan sewajarnya kalimat...
Seperti halnya mereka yang diam dan hanya membaca tanpa mampu mengartikan semua kata yang tercipta...
Sunyi membakar semua akal sehat gue, saat gue merasa seperti gila karena cinta yang ingin gue rasa nyata....
Bidadari yang tersembunyi diantara laut samudera....membuat gue ingin mendekapnya malam itu....
Tapi gue hanya mampu menatapnya, disebuah kotak tehnologi yang berhasil menyihir gue menjadi candu....
Ketika penat meraja rokok pun menjelma
menjadi sebuah pelarian, dimana bosan bertahta....
Aku mencoba berlari menghindar dari kepulan asap...
Aku mencoba menjauh dari nikotin yang terus meratap...
Memohon agar aku cepat menghisap...
Aku dungu, melihat diriku yang terpuruk disini sendiri bersama rindu...
meski ku coba untuk berdiri tegar diatas tusukan jarum ditelapak kakiku....
Aku coba untuk tetap tersenyum dibalik tamparan kedunguan bathinku....
Kesendirian membuat aku menjadi kuat, membuat aku menjadi angkuh....
Membentuk jiwaku menjadi orang yang merasa dibesarkan oleh kesepian...
4 batang rokok sudah habis ku hisap bersama kepulan asap...
feel better, hanya itu yang mampu aku ucap dibalik sepi yang terus menancap...
Salahkah aku berkawan lagi dengan nikotin dan kepulan asap?
Ketika orang-orang enggan untuk bisa menatap keheningan bathin yang terucap...
Biarkan aku sendiri jika kamu benci melihat aku disini mendekap asap
Tinggalkan aku dan pergilah, jika kamu muak dengan mataku yang tajam menatap....
Karena penat telah menggerogoti seluruh relung jiwaku yang senyap...
Karena bosan telah setubuhi jiwaku yang tak lagi mampu untuk kepakan sayap....
In the middle of time......
Nikotin kuasai lagi tubuh gue saat gue memutuskan untuk tidak lagi menyentuhnya...
akankah semua muak sirna dari mata gue? saat orang merasa bosan dengan hadirnya gue....
salahkah gue yang merasa nikotin adalah separuh dari jiwa gue yang pernah hilang?
Gue berusaha untuk menghindar dan gue mencoba berlari dari realita yang terjadi didalam hidup gue....
Kadang keterpurukan membuat sayap gue patah dan tidak mampu lagi gue untuk terbang...
Jangan pernah bilang gue adalah lemah karena gue masih bisa bertahan ditengah badai yang guncang hidup gue...
Hanya diam yang gue bisa saat mulut gue terasa sumpek dengan semua kata-kata penuh kebimbangan...
Jangan beri gue nasihat saat gue ingin diam didalam ruang gelap yang lebih indah dari pada keramaian...
Seperti malam itu, saat hujan dan guruh iringin langkah gue yang gontai tidak bertujuan, meski gue tau gue harus pulang
Berjalan gue sendiri ditengah lebat hujan, dimalam hari setelah gue ketemu sama sahabat yang senantiasa ada...
Setelah gue berusaha untuk tertawa ditengah-tengah mereka yang mungkin tidak akan pernah tahu kelamnya gue....
Dingin, hanya itu yang gue rasa saat gue berjalan didalam sepinya sisi malam....
Berharap seseorang akan datang dan menyapu butiran air yang menutupi wajah gue....
Tapi...semua cuma sebuah harap yang terhalang tembok besar yang sulit untuk bisa gue melompat....
Pusing gue sama semua kata-kata yang tidak bisa dijabarkan dengan sewajarnya kalimat...
Seperti halnya mereka yang diam dan hanya membaca tanpa mampu mengartikan semua kata yang tercipta...
Sunyi membakar semua akal sehat gue, saat gue merasa seperti gila karena cinta yang ingin gue rasa nyata....
Bidadari yang tersembunyi diantara laut samudera....membuat gue ingin mendekapnya malam itu....
Tapi gue hanya mampu menatapnya, disebuah kotak tehnologi yang berhasil menyihir gue menjadi candu....